Kita semua tahu rezeki setiap manusia pada dasarnya sudah Allah berikan sesuai dengan kebutuhannya, dan semuanya sudah Allah tetapkan jumlahnya.
Ada yang cukup, ada yang kurang, dan ada yang Allah lebihkan, semua itu semata mata hanyalah ujian keimanan, namun tak jarang, bagi yang diberikan rezeki lebih terkadang justru malah merasa sombong dan lupa bahwa. Semua yang didapatnya hanyalah sebuah titipan dari Allah.
Sehingga orang orang yang lupa tersebut menjadi lalai akan hak dan kewajibannya untuk bersedekah, padahal Allah sudah banyak berfirman dalam ayat ayat-Nya untuk selalu bersedekah.
Sebagai rasa syukur atas apa yang diberikan Allah kepadanya, akan tetapi ada yang harus anda ketahui, meskipun banyak yang mau bersedekah, namun tidak mendapatkan pahala dari sedekah itu sendiri, karena kesalahan atau ketidaktahuan tentang fadhilah dari bersedekah, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @Jamaah Nuruo Qolbi pada Jumat, 12 Maret 2021.
1. Mencari Pujian Dari Orang Lain
Hal ini mungkin masih banyak ditemukan pada masyarakat kita yakni bersedekah tapi dengan niat pamrih kepada orang lain, misalnya adalah; supaya mendapat pujian, supaya kita terlihat baik, dan lain sebagainya.
Apabila niat kita bersedekah hanya untuk mencari pujian orang lain, maka insyaallah kita tidak akan mendapatkan pahala dari sedekah itu Rasulullah SAW pernah bersabda ;
"Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda, diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya, ia pun mengakuinya Allah bertanya, 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?'
Dia menjawab, Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, aku melakukannya semata-mata karena Engkau' Allah berkata, 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang yang begitulah yang dikatakan tentang dirimu). Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeretnya dan melemparkannya ke dalam neraka" (HR. Muslim).
Orang orang yang bersedekah hanya untuk mendapat pujian dari orang lain dan bukan karena ingin mencari ridho dari Allah, maka orang tersebut akan di seret dan dilemparkan Malaikat ke neraka.
2. Menunda Sedekah
Nikmat sehat dan kelapangan rezeki merupakan salah satu nikmat yang seringkali kita lalaikan, dari nikmat sehat inilah kita bisa mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah kepada kita.
Dan apabila kita sudah mendapatkan rezeki terkadang kita menunda atau bahkan lalai untuk berbuat baik, salah satunya adalah untuk bersedekah.
Karena dari rezeki yang kita dapat ada hak dari orang orang kurang mampu yang harus kita berikan, jika tidak kita berikan atau kita tunda memberikannya, maka insyaallah Allah SWT juga akan menunda rezeki yang akan datang kepada kita.
Atau bahkan kita akan diperingatkan dengan dicabutnya nikmat sehat untuk sementara, Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata; "Seseorang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alaihi Wa sallam 'Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?'
Beliau menjawab, 'Engkau bersedekah ketika masih dalam keadaan sehat lagi kaya, sangat ingin menjadi kaya dan khawatir miskin, jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, baru berpesan, 'Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian' padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris)" (HR. Bukhari).
Kita sangat dianjurkan untuk mengeluarkan sedekah disaat tubuh kita masih sehat dan kebutuhan kita sudah tercukupi, lalu hindarilah untuk menunda nunda sedekah karena kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan meninggal dunia.
3. Tidak Sedekah dari Orang Terdekat Terlebih Dulu
Dalam QS. Al-Baqarah : 215, Allah SWT sudah berfirman ; "Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan"
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya" kalau kita mau mengkaji lebih dalam dari ayat tersebut, seolah olah Allah ingin mengatakan bahwa; Tidak perlu jauh jauh dan bingung untuk mencari siapa yang berhak untuk kita berikan sedekah.
Karena sedekah yang paling utama adalah kepada orang tua kita terlebih dulu kemudian saudara atau kerabat, barulah ke anak yatim piatu, orang orang miskin di sekitar kita. Orang orang yang sedang dalam perjalanan (musyafir), dan seterusnya.
Rasulullah SAW pernah bersabda ; "Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Sedekah kepada orang tua atau kerabat, insyaallah memberikan kita pahala berlipat, yakni pahala bersedekah dan pahala silaturahmi, karena kita semua tahu, menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu hal yang bisa membuat rezeki makin deras mengalir.
4. Perhitungan Dalam Sedekah
Ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari kita pasti akan mempertimbangkan, berapa uang yang akan kita keluarkan untuk berbelanja dengan jumlah uang yang kita miliki.
Begitu juga dengan bersedekah, sebaiknya tidak berlebihan namun juga tidak pelit (kikir), saat kita bersedekah, hendaknya tidak perlu dihitung hitung apalagi sampai meresahkan hati.
Misal kemampuan kita bersedekah adalah 10rb, maka sedekahkan-lah 10rb tersebut, dan tidak perlu dipaksakan harus bersedekah banyak, apabila kita belum mampu.
Rasulullah SAW pernah bersabda ; "Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan kikir, karena Allah akan kikir pula kepadamu" (HR. Muslim).
Apabila kita bersedekah tanpa menghitung hitung, maka insyaallah, Allah juga akan mengganti tanpa hitung hitungan kepada kita, yang artinya; Balasan bagi orang yang bersedekah karena Allah, pasti akan Allah lipat gandakan pemberian-Nya. Namun apabila kita kikir (pelit) maka Allah pun akan kikir kepada kita.
5. Mengungkit Sedekah
Salah satu kebiasaan buruk orang yang bersedekah adalah, mengungkit kembali kebaikan bersedekahnya, orang tersebut merasa berjasa atas pemberian yang dilakukannya kepada orang lain.
Dan jika suatu hari terjadi konflik dengan orang yang pernah diberikan sedekah, maka pemberi sedekah akan mulai mengungkit ungkit kebaikannya seolah olah jika tidak karena bantuannya, maka orang yang diberikan sedekah tersebut tidak bisa apa-apa.
Padahal sikap mengungkit-ungkit sedekah merupakan salah satu sikap yang dibenci oleh Allah SWT, Hal ini sebagaimana yang Allah jelaskan dalam QS. Al-Baqarah : 264.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)" Kita sangat tidak dianjurkan untuk mengungkit ungkit sedekah yang sudah kita berikan kepada orang lain.
Karena dengan mungungkit ungkit sedekah yang pernah diberikan, akan membuat si penerima menjadi sakit hatinya, kemudian yang terjadi adalah putusnya tali silaturahmi antar sesama muslim.
Padahal kita semua tahu, siapapun yang memutus tali silaturahmi kepada sesama muslim, insyaallah Allah SWT juga akan mempersulitnya dalam mendapatkan rezeki.
Ada baiknya sikap mengungkit ungkit sedekah ini dihindari karena jika berlanjut, maka kita tidak akan mendapatkan pahala dari sedekah itu sendiri.
Semoga Allah SWT selalu menjauhkan kita dari segala sifat dan sikap yang tercela Amin amin yaa robbal 'alamin.