Berbagai perbedaan yang berkaitan dengan etnis dan agama adalah salah satu hal yang paling sensitif. Hal tersebut lah yang biasanya dengan mudah memicu berbagai konflik di berbagai masyarakat di belahan dunia.
Salah satu konflik berkaitan dengan etnis dan agama adalah konflik yang terjadi di Myanmar. Konflik tersebut melibatkkan antara agama Islam dan Buddha dan berdampak panjang pada muslim Rohingya.
Di Myanmar, muslim Rohingnya tidak diakui sebagai warga negara sehingga mereka kesulitan untuk memperoleh akses kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang layak.
Tak hanya itu, terjadi juga pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Rohingya. Hngga lebih dari 1000 warga muslim gugur dalam kekerasan yang dilakukan militer Myanmar
Akibat konflik tersebut, puluhan warga muslim Rohingya terlunta-lunta dan mengungsi di berbagai negara lain seperti Bangladesh dan termasuk juga di Indonesia. Konflik muslim Rohingya dengan pemerintahan Myanmar pun mendapatkan perhatian dari berbagai negara.
Salah satunya dari pemerintah Indonesia yang mengecam serangan militan terhadap muslim Rohingnya. Tak hanya itu berbagai lembaga kemanusiaan Indonesia maupun dunia turut membantu dalam penyelesaian konflik tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengusaha asal Pakistan yang menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk membantu para warga muslim Rohingnya di Myanmar. Ia adalah Malik Riaz, dirinya telah mengumumkan telah menyumbang Rs 1 miliar atau setara dengan Rp125 miliar.
Ia mengatakannya di stasiun TV Pakistan yang dikutip media propakistani. Ia menuturkan telah menyumbang Rs 1 miliar bersama dengan akomodasi darat untuk membantu kaum muslim Rohingya bermukim di Pakistan.
Malik Riaz mengutarakan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga perlu bekerja sama membantu dan membawa Muslim Rohingnya ke Pakistan. Sumbangan tersebut lah yang akan dijadikan sebagai bantuan untuk membantu Muslim Rohingya sebagai bantuan finansial dan tanah untuk hidup.
Bersumber dari beberapa media, sebanyak 55 ribu warga Muslim Rohingnya telah mengungsi dan dipercaya tinggal di Pakistan. Diketahui, Malik Riaz merupakan seorang pengusaha asal Pakistan yang menjalankan sektor usahanya dalam bidang pengembangan properti di Asia.
Ia mengawali karirnya menjadi kontraktor kecil-kecilan pada tahun 1980-an hingga sukses menjadi tokoh pebisnis terbesar di Asia. Ia juga merupakan pendiri dan ketua Kota Bahria.
Malik masuk dalam jajaran orang terkaya di Pakistan dengan kekayaan mencapai USD 1 milliar setara dengan Rp14.459.300.000.00 pada tahun 2017 dan merupakan salah satu filantropi Pakistan yang ternama.
Pada tahun 2013, diketahui Malik Riaz juga telah menandatangani miliaran dolar kontrak dengan grup Abu Dhabi sebagai proyek pembagunan menara tertinggi yang akan dibangun di Pakistan dan bertujuan membantu untuk membuka 2,5 juta lapangan pekerjaan hingga mempromosikan investasi negara.